Sabtu, 22 November 2008

berapa lama lagi?

Arnott's oh arnott's... dua minggu lalu, psikotes plus wawancara... seminggu lewat, kirain ngga lolos, eh taunya dipanggil medical check. abis ini apa lagi? kapan lagi aku dihubungi? ah menunggu lagi.

meski begitu, setidaknya sekarang aku punya harapan yang lebih dari sebelumnya...
semoga saja aku bisa mendapatkannya...

agar aku bisa segera berlari mengejar mimpi

kenangan seorang sahabat

pagi hari kemarin, selepas perjalanan panjang, bandung, purwakarta dan bekasi...
aku duduk menikmati rasa lelah di sebuah bis bekasi-bogor. berimajinasi tentang masa depan yang ada dalam pikiran...

ramp taman mini, bis berkelok masuk ke luar tol sebentar menjemput penumpang yang berjejer menunggu.
tiba-tiba!!
aku melihatmu, aku liat kamu!!
meski awalnya ragu, semakin lama aku lihat, semakin nyata kalo itu kamu!!

ah iya, dua tahun bareng di SMA tidak mungkin membuatku lupa siapa kamu meski sudah lama tak bersapa...
hanya saja pagi ini beda, kamu kelihatan lebih berisi, lebih putih dan wajahmu lebih cerah.
ah seandainya saja aku bisa melompat keluar bis, sejenak menyapa atau sekedar tersenyum di depanmu. sayang bis ini terus melaju, meski pelan tapi pasti, masuk kembali ke dalam tol...

ah aku ingat lagi kenangan SMA kita. dua tahun terindah. aku masih ingat kita duduk sebangku dari kelas 1 sampe akhir kelas 2. aku sahabat terbaikmu. yang ngasi contekan PR, aku juga yang ngasi contekan pas ulangan matematika. sampe kita di tegur... sebagai sahabat kamu membalasnya dengan ngajarin maen gitar, ngajak pentas akustik, ngajarin aku bolos upacara di kantor walikota, kita maen PS-kan waktu itu?
eh aku masih inget, bukannya kita tak terkalahkan di pelajaran kesenian? lukisan, kaligrafi, hiasan kayu sampe musik? yah cuma icha aja yang nyaingin kita pas tes lagu bahasa inggris, gara2 suaranya bagus (aku tau nilainya di buku kumpulan lagu itu ^_^)...

setahun setelah SMA kita mulai jauh kan? aku malah memutuskan memusuhi kamu. aku pergi meninggalkanmu disaat kamu terjatuh, dan butuh teman...
aku mulai muak sejak kamu liatin ganja dari dompet. aku makin menjauh sejak tau kamu pake drugs, aku makin benci liat pergaulan kamu yang tanpa batas... sampe akhirnya kamu DO... hey aku sedang berlari mengejar cita2...dan kamu DO?!! oh my God, kamu gila!!
setahun setengah yang lalu, kamu ke rumahku, terpaksa karena ayahku meninggal. dan apa yang kita bahas? nothing!! cuma obrolan hambar, formalitas!!!
kamu bilang kapok, kamu bilang bosen, kamu bilang udah kuliah lagi... aku ngga peduli!!! terserah!!

tapi pagi ini, hey aku bahagia liat sesuatu yang beda. badanmu yang berisi, sinar wajah yang cerah dan semangat yang ada di wajahmu, jelas bukan milik seorang pecandu. artinya, yah kamu benar! kamu udah ngga make lagi. sebagai seorang sahabat, itu cukup untuk membuatku percaya kalo kamu memang sudah berubah...
dibandingkan badan kurus kering kamu yang dulu, jelas itu jauh lebih bagus^_^
maaf kalo aku berburuk sangka selama ini...

oia kamu masih inget tas yang kamu pake kelas 2 dulu? yang akhirnya aku pake? tas itu masih disini. kalo kamu liat, pasti kamu seneng, tas ini masih aku pake buat kuliah 4 tahun kemaren, sampe sekarang masih selalu aku bawa kemana-mana...
yah, inilah satu-satunya kenangan persahabatan kita.. yang masih aku simpan, untuk sekedar mengenang seseorang yang pernah begitu berarti...


tak apalah aku tak menyapamu, menemukanmu pagi ini saja sudah kebahagiaan...
ya Allah jagalah sahabatku ini,
semoga aku bisa menemuinya lain kali

dan nanti ketika saatnya tiba,
aku akan mengatakan bahwa aku masih sahabatnya yang dulu,
tak peduli, meski pernah ada catatan hitam dalam persahabatan kami!!

*congrats untuk sahabatku yang telah kembali ke kehidupan nyata...
selamat bergabung, di dunia penuh harapan.

Senin, 13 Oktober 2008

hmmmh

hummmmh...
lagi-lagi, pagi ini ngantuk banget. ya Allah kenapa aku tidur lagi abis subuh tadi yah... padahal rasanya aku mesti melakukan banyak hal hari ini.

ups, wait a minute...
ngga ding, aku malah ngga ada kerjaan, kuliah ngga (udah lewat masanya), ke kampus? (ngapain juga... kartu anggota CDA baru selese rabu),

trus ke mana? paling ke warnet, buka berbagai macam website yang menawarkan lowongan kerja...
ini juga sebenernya udah ngirim banyak bangget... tinggal nunggu sama berdoa =)

oia aku mesti call ketua BEM KM IPB, sekedar menanyakan jadwalnya plus minta jadwal ketemuan buat acara workshop peradaban islam hizbut-tahrir chapter kampus.
oke deh, aku tanya icank deh, dia kan orang yang paaaaling luas networknya, bahkan network ke orang-orang yang mungkin ku pikir ngga penting hehe... ada2 aja...

bingung nih...
rasanya udah buntu di kampus, kayaknya perlu suasana baru...
perlu daerah baru...
sejujurnya, di kampus kok rasanya terlalu banyak kegagalan...
ini bukan masalah kuliah, tokh aku udah beres dengan ipk yang ngga jelek, masih bertahan >3

ini masalah tanggung jawabku...sebagai manusa penyeru kebaikan. kok rasanya banyak yang kewajiban yang ngga aku kerjakan, banyak hal yang semestinya ngga dilakukan, tapi aku kerjain... astagfirullah... ya Allah maafkan aku...

hmmmh apa yang harus aku wariskan buat adek2ku setelah aku pergi...?
duuuuhhhh kok baru sadar sekarang yah...
ah...

Jumat, 10 Oktober 2008

hadiah berharga dariNya

pernah ada seorang anak yang hidup sangat miskin. ia tak pernah meminta dilahirkan dari keluarga miskin, hanya takdir Allah yang menjadikannya demikian. ia pun tak pernah meminta beban hidup yang berat di masa kecilnya, melainkan semuanya sudah ada sebelum ia dilahirkan. sepenggal cerita masa kecilnya pernah ku dengar...

sebuah cerita tentang perjuangan anak manusia, melawan dunia demi sebuah harapan yang ia tanamkan di masa depan.

aku pernah tahu apa yang dilakukannya setiap pagi, ibunda tercinta mencincang pisang mentah, membakarnya dan menambahkan parutan kelapa diatasnya, maka jadilah sarapan paginya, urap bakar pisang mentah, sebuah nama makanan yang aku sering tak tega bahkan untuk menyebutkan namanya.

ia berangkat sekolah dengan sebilah sabit, dan wadah rumput, sepasang teman setianya. perjuangan dimulai dengan mengantarkan daun sirih atau daun apapun yang bisa dijual ibunya di pasar. salam terbaik yang pernah ia terima di pagi hari adalah cemoohan pamannya "untuk apa sekolah? wong kere kok pengen sok kaya..."

ia mengajariku bersyukur ketika aku memakai sepatu baru, ia hanya berkata "aku tak pernah memakai sepatu di sekolah, jangankan sepatu, bahkan seragampun aku tak pernah punya..."

sepulang sekolah ia menyabit rumput, menggembala sapi, mencari makan siang sendiri...
aku bahkan tak pernah bisa membayangkan, bagaimana anak sekecil itu menghadapi perjuangan seberat itu...


secuil cerita yang pernah ku dengar itu begitu menancap dalam hatiku,
dan jika kau bertanya siapa dia?
mengapa dia bercerita kepadaku?

yah... dialah ayahku
dengan masa kecil yang suram penuh penderitaan. namun tak pernah ada sesuatupun yang mampu menghentikan hasratnya untuk berhenti berbuat.
takdir Allah bukanlah sesuatu yang harus ditangisi.
ia mengajariku bahwa yang terpenting adalah berpikir positif, memiliki impian dan berjuang untuk menggapainya, tak peduli pada caci maki, tak pernah menerima energi negatif, hanya yakin pada satu hal.. bahwa Allah menyayanginya dan selalu memberikan yang terbaik baginya... manusia hanya butuh usaha terbaik, selebihnya milik Allah..

dialah yang mewariskan berbagai bekal untukku menjalani kehidupan...

semoga Allah memberikan pahala baginya, dari setiap kebaikan yang dilakukan oleh kami, anaknya, karena ia yang telah mengajarkan kami semua kebaikan...


miss U so much pa...